Rabu, 29 Desember 2021

 

LAPORAN AKSI NYATA

MODUL 1.4 BUDAYA POSITIF

Reno Widayati

Calon Guru Penggerak Angkatan 4 Kabupaten Pati

 

A.     Deskripsi Aksi Nyata

Kegiatan aksi nyata dilaksanakan selama 4 minggu dengan tahapan sebagai berikut.

1.      Persiapan

Pada Minggu Pertama, kegiatan yang dilakukan adalah berkonsultasi dengan Kepala Sekolah terkait pentingnya penerapan budaya positif, dengan menyampaikan hasil pengalaman dari CGP menerapkan filosofi pemikiran KHD tentang pendidikan dan budaya positif di kelas mulai dari membentuk keyakinan kelas sampai dengan penerapan segitiga restitusi. Selanjutnya melakukan pengimbasan berupa sosialisasi materi paket modul satu kepada rekan sejawat. Setelah melakukan sosialisasi kepada rekan sejawat, langkah selanjutnya adalah memohon kerjasama dan dukungan orang tua dalam menerapkan budaya positif.

2.      Pelaksanaan

Pada minggu kedua, melaksanakan aksi pada kelas dengan mengubah aturan kelas menjadi keyakinan kelas. Hasil dari diskusi keyakinan kelas yang telah disepakati adalah:



3.      Pengumpulan Data

Pada minggu ketiga, CGP mengumpulkan data sebagai bahan menyusun laporan aksi nyata.

4.      Pelaporan

Minggu keempat menyusun laporan kegiatan sesuai dengan alur budaya positif pada modul 1.4.

B.     Hasil Aksi Nyata

Hasil yang dapat dirasakan dari penerapan budaya positif pada kegiatan pembelajaran adalah:

1.      Peserta didik menjadi lebih kooperatif dalam berkolaborasi dengan guru pada saat pembelajaran.

2.      Peserta didik menunjukkan perilaku positif sesuai keyakinan kelas yang disepakati.

Hasil yang dapat dirasakan dari sosialisasi paket modul 1 pada rekan sejawat adalah:

1.      Guru dan CGP saling berbagi tentang praktik baik pembelajaran di kelas.

2.      Guru dan CGP saling mendukung dan berkomitmen untuk menerapkan budaya positif di kelas dan di sekolah.

C.     Refleksi Aksi Nyata

1. Perasaan selama melakukan aksi nyata

CGP merasa senang sekaligus bangga dengan peserta didik karena sudah kompak dan berkomitmen terhadap keyakinan kelas yang telah disepakati. Ketika CGP berhasil melakukan suatu perubahan, CGP merasa peserta didik adalah kekuatan sekaligus dukungan yang luar biasa. Walaupun ada satu dua peserta didik di kelas yang mungkin belum tergerak hatinya tapi CGP yakin jika dilakukan dengan konsisten dan ketekukan serta kesabaran pembiasaan positif tersebut akan dapat dilakukan secara menyeluruh oleh peserta didik.

2. Ide atau gagasan yang timbul sepanjang proses perubahan

a.       Mengajak peserta didik untuk berkomitmen dalam melaksanakan keyakinan kelas pada proses pembelajaran.

b.      Berbagi praktik baik dan berkolaborasi dengan rekan sejawat untuk membuat/menyusun kesepakatan keyakinan kelas bersama peserta didiknya di kelas dan menerapkan budaya positif bersama.

3. Pembelajaran dan pengalaman dalam bentuk catatan praktik baik

a.       Melibatkan peserta didik dalam menyusun keyakinan kelas.

b.      Memberikan bimbingan kepada peserta didik dalam pengembangan kreativitas dan kerjasama  dalam pembelajaran.

c.       Mendorong peserta didik untuk tampil percaya diri dan berani dalam menyampaikan pendapatnya saat menyusun keyakinan kelas.

4. Hasil refleksi aksi nyata

a. Komunikasi antara guru dan peserta didik menjadi lebih intensif dan bermakna.

b. Peserta didik masih ada yang kurang berkomitmen terhadap keyakinan kelas sehingga perlu diberikan bimbingan dan komunikasi yang lebih intensif.

c. Setelah berbagi dan berkolaborasi dengan rekan sejawat, CGP mendapatkan ide-ide umpan balik dari rekan yang lainnya untuk berkembang lebih baik lagi.

D.   Rencana Tindak Lanjut

Hal yang masih perlu diperbaiki dalam penerapan budaya positif dalam kegiatan aksi nyata saya adalah:

1.            Meningkatakan komunikasi dan kolaborasi dengan peserta didik agar lebih baik lagi, sehingga terjadi proses pembelajaran yang bermakna bagi peserta didik.

2.            Mencari berbagai praktik baik dari rekan yang lain, tentang cara yang efektif dalam menerapkan budaya positif di kelas.

 

E.   Dokumentasi

 


Gambar 1. Konsultasi dengan Kepala Sekolah Tentang Penerapan Budaya Positif.

 



Gambar 2. Sosialisasi Penerapan Budaya Positif Kepada Rekan Sejawat.

 



Gambar 3. Sosialisasi Penerapan Budaya Positif Kepada Orang Tua Peserta Didik.


 


Gambar 4. dan 5. Proses Penyusunan Keyakinan Kelas

 


Gambar 6. Mengubah Aturan Kesepakatan Kelas Menjadi Keyakinan Kelas

 

Sabtu, 22 Maret 2014

materi PKn kelas 4 SD



Nama  : Reno Widayati
Kelas   : 6C
NPM   : 11120112
Kompetensi Inti
4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia.
Kompetensi Dasar
4.6 Memetakan keberagaman sumber daya alam di berbagai daerah untuk menumbuhkan kebanggaan nasional.
Materi
Persebaran Sumber Daya Alam di Berbagai Daerah di Indonesia
Sumber daya alam  itu dibagi menjadi sumber daya alam hayati dan nonhayati. Sumber daya alam hayati itu sesuai dengan kata hayat yang bermakna hidup, merupakan sumber daya alam makhluk hidup. Dalam hal ini adalah hewan, tumbuhan (nabati), dan mikroorganisme. Sedangkan untuk, manusia, dibuat tersendiri sebagai makhluk hidup yang berakal. Untuk manusia biasanya disebut dengan Sumber Daya Manusia (SDM). Sebaliknya, sumber daya alam nonhayati itu merupakan sumber daya alam yang bukan makhluk hidup, seperti minyak bumi, gas alam, logam, tanah, air, dan mineral.
Indonesia yang mempunyai iklim tropis dengan curah hujan yang tinggi, sangat kaya
dengan sumber daya alam hewani dan nabati. Kita memiliki hutan tropis yang sangat luas, ditambah lagi dengan kondisi Indonesia yang merupakan negara kepulauan sehingga memiliki laut yang luas dengan segala keanekaragaman hayati di dalamnya. Selain itu, Indonesia yang merupakan negara agraris, yaitu mayoritas masyarakatnya bermata pencaharian di bidang pertanian, tentunya akan menambah kekayaan sumber daya alam hayati kita.
1. Persebaran Sumber Daya Alam Hayati
Kalau kita ingin melihat persebarannya, maka sumber daya alam hayati di Indonesia bias kita bagi  menjadi sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, dan perikanan.
a. Sektor Pertanian
Dari sektor pertanian ini, sumber daya alam banyak jenisnya juga, di antaranya berupa sawah yang biasa ditanami padi untuk diolah menjadi beras yang dimasak menjadi nasi, yang merupakan makanan pokok utama masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, persebaran sawah di wilayah Indonesia juga hampir menyebar di seluruh pulau. Selain sawah, hasil pertanian yang lain, di antaranya tanaman lahan kering, berupa jagung, ubi kayu, ubi jalar, sagu, kacang, kedelai, buah-buahan, dan tanaman holtikultura berupa bermacam-macam sayuran dan tanaman hias. Persebaran hasil produksi pertanian yang ada di Indonesia terdapat di Pulau Jawa, Sumatra, Bali, Lombok, Sulawesi, dan Kalimantan. Masing-masing wilayah tersebut mempunyai jenis tanaman tertentu yang lebih unggul dibandingkan dengan wilayah lainnya. Hal itu tentunya berkaitan dengan iklim dan kesuburan tanah di wilayah masing-masing.
b. Sektor Perkebunan
Hasil dari sektor perkebunan yang umum di Indonesia, di antaranya karet, kelapa sawit, dan kopi. Hasil perkebunan itu banyak diusahakan di Jawa Barat, Jawa Timur, Kalimantan, Bengkulu, dan Sulawesi. Seperti halnya sektor pertanian, di sektor perkebunan pun, setiap wilayah memiliki kuantitas dan kualitas yang berbeda.
c. Sektor Kehutanan
Indonesia memiliki hutan yang sangat luas dan terdapat di pulau-pulau besar, seperti Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua. Di pulau-pulau lain bukan berarti tidak ada hutan, hanya saja luas kawasan hutannya relatif lebih dibandingkan dengan pulau-pulau tersebut.
d. Sektor Peternakan dan Perikanan
Sektor peternakan, juga menyebar di seluruh wilayah Indonesia. Begitu juga dengan perikanan, mengingat wilayah kita yang terdiri atas pulau-pulau, yang tentunya terdiri atas lautan juga, potensi perikanan kita juga menyebar hampir di seluruh wilayah Indonesia.
2. Persebaran Sumber Daya Alam Nonhayati
Persebaran sumber daya alam nonhayati yang akan dibahas di sini adalah hasil tambang yang meliputi minyak bumi, gas alam, batubara, tanah liat, kaolin, gamping, pasir kuarsa, pasir besi, marmer, batu akik, bauksit, timah, tembaga, emas, perak, dan belerang.
a. Minyak Bumi
Dulu kita sempat menjadi pengekspor minyak bumi, tetapi sekarang kita menjadi pengimpor minyak bumi. Maksud pengimpor itu bukan berarti kita tidak mengekspor, tetapi impor kita lebih banyak dibandingkan dengan ekspornya. Hal itu berkaitan dengan semakin jarangnya cadangan minyak bumi kita, pada saat yang sama konsumsi minyak buminya bertambah secara besar-besaran. Padahal, mutu minyak bumi Indonesia dikenal cukup baik, karena memiliki kadar sulfur (belerang) yang sangat rendah. Hal itu merupakan nilai lebih, karena dapat mengurangi kadar pencemaran udara yang sekarang sedang menjadi masalah sorotan dunia.  Adapun daerah-daerah penghasil minyak bumi di Indonesia, yaitu sebagai berikut.
1. Pulau Jawa: Cepu, Cirebon, dan Wonokromo.
2. Pulau Sumatra: Palembang (Sungai Gerong dan Sungai Plaju) dan Jambi (Dumai)
3. Pulau Kalimantan: Pulau Tarakan, Pulau Bunyu, Kutai, dan Balikpapan
4. Pulau Irian: Sorong
b. Gas Alam
Gas alam biasanya dijual dalam bentuk cair. Gas alam cair diproduksi di Arun dan Badak,
Provinsi Aceh. Gas alam cair ini sebagian diekspor, antara lain ke Jepang.
c. Batubara
Daerah tambang batu bara di Indonesia, di antaranya sebagai berikut:
1. Ombilin dekat Sawahlunto (Sumatra Barat)
2. Bukit Asam dekat Tanjung Enim (Sumatra Selatan)
3. Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan (Pulau Laut/Sebuku), Jambi, Riau, Aceh, dan Papua
d. Tanah Liat
Wilayah di Indonesia yang merupakan penghasil tanah liat, di antaranya di dataran rendah
Pulau Jawa dan Sumatra.
e. Kaolin
Kaolin terbentuk dari pelapukan batu-batuan granit. Batuan ini banyak terdapat di daerah
sekitar pegunungan di Sumatra.
f. Gamping (Batu Kapur)
Wilayah yang banyak mengandung batu kapur di Indonesia, di antaranya Pegunungan Seribu dan Pegunungan Kendeng.
g. Pasir Kuarsa
Wilayah yang banyak mengandung pasir kuarsa di Indonesia, di antaranya di Banda Aceh,
Bangka, Belitung, dan Bengkulu.
h. Pasir Besi
Wilayah yang banyak mengandung pasir besi di Indonesia, di antaranya Pantai Cilacap,
Jawa Tengah.
i. Marmer/Batu Pualam
Wilayah yang banyak mengandung marmer di Indonesia, di antaranya Trenggalek, Jawa
Timur dan daerah Bayat, Jawa Tengah.
j. Batu Akik/Batu Aji
Keberadaan batu akik hampir merata di seluruh wilayah Indonesia, karena banyak terdapat
di daerah pegunungan dan di sekitar aliran sungai.
k. Bauksit
Wilayah yang banyak mengandung bauksit di Indonesia, di antaranya Pulau Bintan dan
Riau.
l. Timah
Wilayah yang banyak mengandung timah di Indonesia, di antaranya Pulau Bangka, Belitung,
dan Singkep yang menghasilkan lebih dari 20% produksi timah putih dunia.
m. Nikel
Wilayah yang banyak mengandung nikel di Indonesia, di antaranya di sekitar Danau
Matana, Danau Towuti, dan Kolaka (Sulawesi Selatan).
n. Tembaga
Wilayah yang banyak mengandung tembaga di Indonesia, di antaranya di Tirtomoyo dan
Wonogiri (Jawa Tengah), Muara Sipeng (Sulawesi), dan Tembagapura (Papua).
o. Emas dan Perak
Wilayah yang banyak mengandung emas dan perak di Indonesia, di antaranya sebagai berikut.
1. Tembagapura di Papua (Irian Jaya)
2. Batu Hijau di Nusa Tenggara Barat
3. Tasikmalaya dan Jampang di Jawa Barat
4. Simao di Bengkulu
5. Logos di Riau
6. Meulaboh di Naggroe Aceh Darusalam
p. Belerang
Wilayah yang banyak mengandung belerang di Indonesia, di antaranya terdapat di kawasan
Gunung Talaga Bodas, Garut-Jawa Barat, dan di kawah gunung berapi, seperti di Dieng
(Jawa Tengah).
q. Mangan
Wilayah yang banyak mengandung mangan di Indonesia, di antaranya di Kliripan (Daerah
Istimewa Yogyakarta), Pulau Doi (Halmahera), dan Karang Nunggal, dan Tasikmalaya-Jawa
Barat.
Rumusan Masalah
Apakah siswa dapat memetakan keberagaman sumber daya alam di berbagai daerah?
Apakah siswa bangga terhadap keberagaman sumber daya alam di berbagai daerah, terutama daerahnya sendiri?
Kegiatan Siswa
Amati Peta Sumber Daya Alam Negara Indonesia di bawah ini secara berkelompok.
Indonesia memiliki kekayaan alam yang beragam, tahukah kamu jenis-jenis sumber
daya alam yang ada di setiap pulau kita? Isilah tabel berikut untuk mengetahui
kekayaan alam Negara Indonesia.

Permukaan
Bumi
Pulau
Jawa
Pulau
Sumatra
Pulau
Kalimantan
Pulau
Sulawesi
Pulau
Papua
Dataran
Tinggi

- Bijih Besi




Dataran
Rendah





Perairan






Instrumen Soal Tertulis
1.      Sumber daya alam  dibagi menjadi … dan … .
2.      Coba sebutkan persebaran SDA yang terdapat di daerahmu [Jawa Tengah]!
Kunci Jawaban
1.      sumber daya alam hayati dan nonhayati
2.      a. Persebaran Sumber Daya Alam Hayati
Sektor Pertanian : padi (beras), jagung, ubi kayu (singkong), kedelai, kacang tanah.
Sektor Perkebunan :  tebu, tembakau, teh, karet, kelapa (kopra), cokelat, cengkeh.
Sektor Kehutanan : kayu jati.
Sektor Peternakan dan Perikanan :  ternak sapi, ternak kerbau, ikan.
b. Persebaran Sumber Daya Alam Nonhayati
minyak bumi, tanah liat, besi, belerang, tembaga, marmer/batu pualam.
Pedoman Penilaian
Soal no. 1
-menjawab dengan benar dan menyebutkan keduanya skor 2
- menjawab dengan benar dan menyebutkan satu saja skor 1
-tidak menjawab dengan benar dan tidak menyebutkan keduanya skor 0
Soal no. 2
-menjawab dengan benar dan menyebutkan minimal 5 masing- masing SDA skor 8
-menjawab dengan benar dan menyebutkan < 5 masing- masing SDA skor 4
-tidak menjawab dengan benar dan tidak menyebutkan keduanya skor 0
Nilai : Jumlah skor × 100
                     10          
Rubrik Penilaian
1.    Daftar Periksa untuk PPKn tentang Persebaran SDA di Indonesia (untuk diisi Siswa)
Kriteria
Keterangan
Sudah
Belum
Aku sudah menuliskan jenis-jenis SDA yang ada di pelau-pulau di Indonesia


Aku sudah mengelompokkan SDA berdasarkan bentuk permukaan bumi




2.      Rubrik Penilaian Sikap Kebanggaan Nasional (untuk diisi Guru)
Aspek yang dinilai
Keterangan
Sudah
Belum
Pada saat guru bertanya kepada siswa “Anak-anak ayo coba sebutkan kembali macam-macam SDA yang ada di daerah kita, yaitu Jawa Tengah!” siswa merespon dengan menjawab pertanyaan dari guru dengan benar maka siswa sudah memiliki sikap bangga atas SDA daerahnya sendiri.


Guru bertanya kepada siswa, “Anak-anak, lebih baik menggunakan produk dari daerah sendiri atau dari Negara asing?”. Jika jawaban siswa adalah menggunakan produk daerahnya sendiri maka sudah menunjukkan sikap kebanggaan terhadap SDA daerahnya atau negaranya.


Guru bertanya kepada siswa, “ Apakah kita harus melestarikan dan menjaga SDA kita?”
Jika siswa menjawan “ya” maka siswa sudah memiliki sikap bangga dan ingin menjaga kelangsungan SDA di daerahnya.